Selama hidup kalian , pernahkah kalian merasakan tak berarti dan tak berharga sama sekali ? tak dipandang oleh orang disekitar kalian dan merasa hanya menjadi beban mereka saja , pernah kah kalian merasakan itu semua ?
Setiap manusia memiliki sifat dan cirinya masing – masing , ada yang terlalu percaya diri dan pantang menyerah , ada yang pesimis dan selalu takut dalam melakukan sesuatu , ada pula yang sulit bangkit dari sebuah keterpurukan yang pernah dia alami .
Untuk kali ini kisah kita menceritakan sebuah pikiran sempit dari seorang pria yang selalu menganggap dirinya tak berarti sama sekali , padahal diluar pemikirannya itu dia telah berbuat banyak untuk orang – orang di sekitarnya .
“INI SEMUA GARA – GARA KAMU YANG GA MAU KULIAHKAN DIA , MAKANYA SEKARANG DIA CUMA JADI PENGANGGURAN , INI SEMUA KARENA KAMU” , “ENAK SAJA KAMU NYALAHIN AKU , DIA KAN BISA CARI KERJA , BUKAN BISANYA CUMA DIEM DIRUMAH DAN KELUYURAN GA JELAS DI LUAR , EMANG ANAK KAMU AJA YANG PEMALAS , JANGAN KAMU SALAHIN AKU” , “CARI KERJA APA KALAU CUMA TAMATAN SMA ? BILANG AJA KAMU MEMANG SUAMI YANG GA BERTANGGUNG JAWAB YANG BISANYA CUMA MARAH – MARAH AJA” , padahal ini adalah ulang tahun ku yang ke 20 dirumah ini tak ada sama sekali yang namanya perayaan ultah atau ucapan selamat sekali pun melainkan hanya ada pertengkaran ayah dan ibu ku yang selalu ku dengar , padahal dulu sewaktu aku masih sekolah , ku sudah sangat bersyukur karena aku tak harus mendengar pertengkaran mereka setiap saat yang sebetulnya pertengkaran itu terkadang hanya disebabkan oleh sebuah masalah kecil saja yang kemudian dibesar – besarkan dan kini ku harus selalu mendengarkan mereka ribut tiap waktu mereka bersama sedang berada di rumah , ingin sekali rasanya ku cepat mendapat kerja dan pergi dari rumah ini namun memang belum rizqi ku mendapatkan pekerjaan jadi dari 3 th setelah kelulusan ku hingga kini ku belum memiliki pekerjaan apa pun “sudah yah – bu , salim yang salah , mungkin karena salim yang cari kerjanya yang kurang rajin jadi sampai sekarang salim belum dapet kerja , ayah dan ibu ga usah ribut lagi ya , malu kan dengan tetangga” ujar ku coba tenangkan mereka berdua , “tuh kamu denger sendirikan dari anak kamu , dia aja dah ngaku salah bisa – bisanya kamu nyalahin aku , memang anak kamu aja yang males” umpat ayah ku yang merasa di atas angin , “bukan , ini bukan salah kamu lim , ibu yang paling tahu bagaimana usaha kamu selama ini , ini semua memang salah ayah mu itu kalau saja setelah kamu lulus sekolah dia mau mengkuliahi kamu dan bukannya nikah lagi pasti kamu sekarang sudah lulus dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak tidak seperti yang selama ini kamu lakukan , hanya bisa kerja serabutan dan freelance aja , ayah mu itu memang sudah ga peduli lagi dengan kita lim .......” sambung ibu sambil menangis , “udah dong , salim mohon kalian jangan bertengkar lagi , ini semua memang sudah diatur oleh yang di atas jadi percuma aja kita nyeselin ini semua , kalau kalian mau marah , marah aja dengan salim yang tak berguna ini tapi salim mohon dengan sangat kalian ga usah ribut – ribut seperti ini terus , salim mohon” pinta ku dengan wajah sedih yang selalu melihat pertengkaran mereka dan mereka berdua hanya diam kemudian pergi menuju kamar masing – masing .
Pertengkaran dalam sebuah rumah tangga adalah hal yg biasa dan mungkin pernah dialami oleh setiap orang . Tapi semua pertengkaran ini bermula karena diri ku yg tak berguna ini karena telah 1 tahun lebih setelah ku berhenti bekerja akibat kecelakan yang pernah ku alami hingga kini ku belum juga mendapatkan pekerjaan padahal semua jenis pekerjaan telah ku coba tuk melamarnya dari yang sesuai dengan pendidikan ku hingga yang sama sekali belum ku mengerti , ku adalah lulusan dari SMK terbaik di negeri ku , smk jurusan pariwisata negeri yg cukup terkenal di indonesia dan kelulusan ku pun tak buruk – buruk juga , ku lulus dengan nilai rata – rata 7,5 walau ini tidak bisa dibilang sempurna tapi aku amat puas akan apa yg telah ku dapat kan .
Dipikiran kalian mungkin aku yg lulusan dari smk terbaik ini seharusnya sudah memiliki pekerjaan terlebih lagi jurusan pariwisata itu terkenal akan ‘KKN’ nya dimana kita tidak akan bisa diterima atau masuk dalam satu lingkup tersebut jika kita tak memiliki ‘link’ / orang dalam yg akan membantu kita dan disini lah letak kesalahan ku , aku yg tak pandai bergaul serta cenderung tertutup ini tak memiliki ‘siapa – siapa’ yg bisa membantu ku untuk mendapatkan sebuah pekerjaan , disaat teman – teman ku sudah mulai mengejar karier dan masa depan mereka disini ku hanya lari sana – lari sini melamar kerja namun sampai saat ini ku pun belum mendapat kan pekerjaan hingga sekarang saya pun hampir putus asa untuk mencari pekerjaan kembali namun ini bukan berarti ku menyerah dalam menjalani hidup ini .
Dalam kondisi seperti ini ku berfikir bagaimana jika untuk sementara ku membuka usaha / kegiatan yg dapat menghasilkan uang dan rencana ku ini ku diskusikan dengan sahabat baik ku ‘Amel’ , sengaja keinginan ku ini tak ku bicarakan dengan kedua orang tua ku karena tak ingin semua ini hanya jadi sesumbar saja tanpa ada hasil yg berarti .
Amel adalah sahabat ku dari SD , kami selalu berbagi bersama baik suka mau pun duka ini mungkin terdengar klise namun inilah kami , walau terkadang ku merasa bahwa hanya aku sajalah yang selalu merepotkan nya dan saat ku menceritakan ide ku ini amel sedikit terkejut “hm ..... jadi kamu berniat membuka bimbel untuk siswa SD – SLTP ? kedengarannya cukup bagus tapi nanti dimana tempat nya kamu akan melaksanakan itu semua ?” ku hanya tersenyum ketika medengar pertanyaan dari amel itu “yeeeee ditanya kok Cuma mesem – mesem doank , jawab atuh salim” pinta amel penasaran lalu kemudian “di rumah tua yang sudah tak terpakai dekat stasiun” amel hanya memandangi ku dengan memasang wajah yang penuh tanya “................” , “maksud kamu apa seh , aku kurang ngerti?” tanya amel yang semakin penasaran , jujur saat melihat wajah nya yang penasaran itu membuat ku ........ semacam ada perasaan tersendiri yang sulit ku utarakan “jadi begini loh mel , ku niat nya ingin buka bimbel namun ini untuk golongan menengah kebawah karena toh juga aku lom ada tempat nya , hm ..... mungkin ini kan sedikit lebih mirip sekolah sosial gitu loh” jelas ku “jika mirip sekolah sosial , kamu berarti ngajarnya gratisan donk ?” tanya nya kembali “ya ga gitu – gitu juga kali mel , memang untuk 1 minggu pertama , aku akan gratiskan namun tuk minggu – minggu berikut nya mereka akan di kenakan biaya , kan lumayan buat jajan kita J” jawab ku “namun jika target pasar kamu menengah kebawah kan berarti kamu tidak bisa mematok harga yang tinggi untuk jasa yang kamu keluarkan , jangan tinggi standart pun mungkin akan sulit itu karena tempat dimana kamu akan laksanakan itu kan ga layak tuk dijadikan tempat belajar” sambung nya “ini juga sudah ku perhitungkan, ku tidak akan patok biaya untuk sekolah ini , karena tujuan ku bukan hanya mengisi waktu luang ku dan bisa mendapatkan penghasilan tapi juga agar aku dapat berguna , ku bosan hanya menjadi beban tuk orang – orang di sekitar ku” sejenak setelah ku ungkapkan keinginan ku itu suana nya seakan berubah , lalu amel pun kemudian tersenyum dan berkata “inilah salim yang ku kenal , tapi ngomong – ngomong apa nih yang bisa ku bantu ?” , “hm....maaf sebelumnya nih mel , ku ingin minta tolong adik mu apa boleh ?” pinta ku “?????” , “maksud kamu ?” tanya amel sedikit kebingungan “iya,ku ingin minta tolong adik mu yang masih smp itu tuk memberitahukan tentang kegiatan ini pada teman – teman nya , baik itu anak smp atau pun anak sd karena kita akan mulai pada orang sekitar kita terlebih dahulu” sambung ku “oh aku ngerti sekarang ,baiklah nanti akan ku coba bicarakan pada adik ku” , “terima kasih ya mel , aku juga akan mencari calon murid ditempat lain dan untuk 2 minggu pertama bimbel ini tidak akan di kenakan biaya” jelas ku “free ... for freedom” ejek amel sambil mengedipkan matanya .
Awal langkah dari rencana ku ini ku mulai dengan membersihkan rumah tua yang lama ta terpakai itu untuk di jadikan sebagai tempat bimbel ku kemudian untuk promosi awal sendiri selain mendapatkan bantuan dari adik ny amel , aku juga menyebarkan brosur dan informasi ini ke sekolah – sekolah disekitar ku juga di tempat bermain di mana anak – anak biasa bermain , jujur pada waktu itu ada rasa malu dalam hati ku karena selain aku hanya lulusan slta , tempat yang akan di jadikan tempat belajar bersama itu memang tak layak tuk di jadikan tempat bimbel namun segera ku tepis semua pikiran itu , ku berfikir “aku pernah melakukan yang lebih buruk dari ini jadi untuk apa aku malu sekarang ini” , semangat ini lah yang membangkitkan aku kembali , aku ingin menunjukan pada semua bahwa aku ini bukan hanya sebuah benalu dimana aku hanya bisa membebani mereka semua .
Kelas dimulai dari jam 13.00 – 15.00 untuk siswa SD sederajat dan 15.35 – 17.35 untuk SLTP sederajat , ku usaha kan mereka pulang sebelum adzan maghrib berkumandang , yang jadi bahan pertimbangan ku tuk mengatur jadwal ini adalah mereka semua masih membutuhkan istirahat dan mengulang pelajaran mereka di rumah tuk esok hari di sekolah mereka .
Pada hari pertama dimulai hanya terdapat 7 anak yang mengikuti kegiatan ini dan mereka semua adalah sahabat Anti adik dari amel , jujur ku akui semangat dan niat mereka untuk belajar sangat lah besar , ini terlihat dari bagaimana serius ny mereka memperhatikan setiap materi yang di berikan dan setelah bimbel ini selesai baru ku ketahui dari anti bahwa mereka – mereka ini memang pintar dan selalu serius dalam melakukan sesuatu itu di tunjukkan nya dengan mereka selalu menjadi juara kelas dan anti lah yang paling menonjol diantara lain nya karena dia lah satu – satunya yang menjadi juara sekolah selama dua tahun belakangan ini , saat mengetahui itu semua ada sedikit perasaan minder dan salut terhadap mereka semua karena selama hidup ku , aku pun belum pernah menjadi juara kelas terlebih lagi juara sekolah namun itu semua tak membuat ku mengundurkan niat ku tuk melanjutkan bimbel ini .
1 minggu pertama murid – murid bimbel ku hanya 7 orang itu , Anti , Melisa , Rima , Zhein , Kinan , Akbar dan Rio , namun pada hari – hari berikut nya ada saja murid baru yang datang tuk mengikuti kegiatan ini dan ketika bulan pertama berkahir semua kelas ku sudah terisi penuh , mungkin akan terdengar sedikit aneh jika ku katakan semua kelas sudah terisi penuh tapi inilah yang ku gambarkan ketika ku sudah hampir tak sanggup tuk menjalani nya seorang diri untuk kelas SD sudah ada 19 siswa/i dan untuk kelas SLTP sudah ada 20 siswa/i , sedang kan hingga saat ini belum ada satu pun siswa yang aku tarik biaya untuk bimbel ku ini dan kejadian ini membuat amel bertanya – tanya “salim ini biaya bimbel adik ku , maaf aku baru bisa berikan sekarang , Oh iya ku dengar dari adik ku katanya kamu belum tarik biaya bimbel nya ya , kenapa ?” tanya amel sedikit penasaran dan dengan sedikit bingung aku pun menjawab “iya ..... jujur aku bingung banget disini” jawab ku , “kenapa ?” sambung amel “iya karena dari yang aku lihat , mereka semua belajar dengan amat serius dan aku tak tega tuk menarik biaya dari keseriusan mereka dan menurut firasat ku juga mengatakan kalau mereka seperti ny belum izin pada orang tua mereka” sambung ku “ ????????? kenapa kamu bisa berfikiran seperti itu ?” , “ku selalu memperhatikan mereka baik siswa yang smp mau pun sd namun tak ada satu murid pun orang tua yang menghantarkan atau menjemput mereka kesini dan tak ada satu tanda pun kalau mereka itu telah izin pada orang tua nya” , “itu mungkin perasaan kamu aja kali , .......... tapi jika memang masih kurang yakin lebih baik kamu tanyakan saja langsung pada mereka” sambung amel .
Sejenak kami terdiam lalu “terima kasih ya , Oh iya mel ........ btw sehabis kamu pulang kerja kamu biasa nya ngapain aja ?” tanya ku “memang nya kenapa ?” tanya amel balik “ga apa – apa seh cuma mau tanya aja” sambung ku “yah biasa lah , mandi,makan bis itu istirahat sambil denger – denger musik , walau kadang – kadang bt juga sih di rumah terus habis pulang kerja” , “memang ny ada apa sih ?” tanya amel semakin penasaran “jujur beberapa hari lalu aku pernah dengar suara kamu saat mengaji dan itu benar – benar membuat ku hati bergetar , jika kamu tidak keberatan dan tidak terlalu lelah setelah pulang kerja bagaimana kalau kita mengaji bareng bersama anak – anak bimbel ku” pinta ku “tapi aku kan pulang kerja sore , sampai rumah aja aku sekitar jam 18.30 , jadi bagaimana kita bisa ngaji bareng ?” sambung amel “kita mulainya ba’da isya aja sekitar jam 19.35 , setelah kamu berberes dan istirahat tapi itu juga kamu keberatan dan kecapekan” jawab ku “kita lihat nanti aja ya , aku ga bisa janji coz kadang – kadang ku capek banget sehabis pulang kerja” sambung nya “iya , semua keputusan ada di tangan kamu , tapi jujur ya , suara kamu memang merdu loh” sambung ku sambil memuji suaranya yang memang merdu “dasar GOMBAL !!!!!” jawab ny malu – malu .
Dugaan ku jika anak – anak bimbel ku belum bicarakan kegiatan mereka ini pada orang tuanya ternyata benar , setelah pelajaran usai ku tanyakan pada semuanya apakah mereka telah izin / bicarakan masalah ini pada orang tua masing - masing atau belum dan mereka semua mengakui kalau semua ini belum di ceritakan pada orang tuanya , karena selama ini mereka berfikir kalau bimbel ini hanya semacam acara belajar bersama yang biasa seperti sekolah darurat , jujur saat itu perasaan ku bercampur aduk , bingung , senang sekaligus spechless tapi ya sudah lah jika memang seperti ini akhir nya , memang ini semua aku yang salah , seharusnya dari awal semua nya sudah ku beritahu namun karena ini semua ku tunda dikarena kan saat itu hanya baru terkumpul 7 murid jd tak ku beritakan sehingga saat telah berkumpul cukup banyak aku pun jadi lupa memberitahu mereka , hhhhhh............. helaan nafas ku berusaha tuk tenang kan hati ku karena apa pun yang sudah terjadi tidak dapat diulang kembali , dilain pihak ku pun ikut senang karena rata – rata yang ikut bimbel ku ini merasa puas akan ahasil nya ketika mereka laksana kan di sekolah mereka masing – masing , ini pun sudah membuat hati ku dapat tersenyum .
Oh iya aku hampir lupa ceritakan tentang amel
Akhir nya ia bersedia mengajar mengaji pada aku dan murid – murid bimbel ku , ba’da isya kami berkumpul di mushala yang tak jauh dr tempat bimbel ku , jujur pada awalnya seperti aku merasa sangat bersalah dan membebani amel namun ketika ku tanya kan langsung pada amel “amel sebelum nya saya minta maaf , ada yang ingin saya tanya kan sama kamu” dengan wajah bingungnya yang menggemaskan membuat ku makin gugup saat ingin bertanya “?????? mau tanya apa sih , kok kayak ny formal banget ?” tanya amel “jujur ya mel , aku merasa tidak enak hati dan seperti membebani kamu banget karena harus merepotkan kamu dalam membantu aku dan yang lain ny tuk mengajar mengaji , selain itu kamu juga sudah banyak membantu ku dalam berbagai hal sedangkan aku belum bisa berbuat banyak untuk kamu , maafin aku ya mel” saat itu aku tak berani menatap matanya sama sekali , aku benar – benar merasa menjadi orang yang tak berguna sama sekali ketika katakan hal tersebut pada amel “hm.....mulai deh pikirannya jelek lagi , aku tidak merasa terbebani kok lagi pula kamu juga sudah banyak membantu adik ku belajar , seharusnya akulah yang berterima kasih atas semua itu” , “dan mengenai mengajar mengaji , sebetul nya aku sangat menyenanginya yah memang pada awal nya aku merasa malas – malasan karena maklum lah abis pulang kerja badan ku masih terasa capek semua tapi begitu lihat kamu dan yang lain nya memang serius untuk mengaji , aku jadi menikmati ini semua apa lagi liat anak – anak sd itu , mereka benar – benar menggemaskan dan buat hati ku tenang” sambung amel , saat amel mengatakan itu semua aku merasa tenang .......... sekali “terima kasih ya mel , terima kasih kamu sudah mau menjadi sahabat ku disaat yang lain justru menghindari ku” sambil menggenggam tangan nya ku ucapkan rasa terima kasih ku pada sahabat terbaik ku .
Aku dan amel amat menikmati mengajar di tempat yang sederhana ini , karena di tempat ini kami memiliki kesenangan tersendiri , aku pribadi merasa seperti memiliki keluarga kedua selain yang di rumah , kedekatan emosional kami saat kegiatan belajar – mengajar dimulai hingga akhir amat lah erat , semuanya terasa menyenangkan itu semua karena seperti yang aku katakan tadi kami yang berada disini merasa seperti keluarga .
Disini di bimbel yang ku namakan ‘Belajar Bersama Keluarga’ atau yg bisa di sebut ‘BBK’ bimbel , bukan hanya tempat anak – anak untuk belajar mata pelajaran sekolah mereka namun juga tempat dimana mereka berbagi cerita dan masalah mereka , karena dari yang aku tahu ada beberapa dari murid – murid ku datang ketempat ini bukan hanya untuk belajar semata melainkan ada juga yang ingin menghindar dari rasa kesepian dan masalah – masalah keluarga ketika mereka di rumah , dan ini membuat ku sadar kalau ternyata diluar sana banyak orang – orang yang memiliki masalah pada keluarga mereka bahkan saat ketika belum mengerti apa – apa , ketika mereka seharusnya menerima kebahagiaan dan masa – masa kecil yang indah di umur mereka yang masih hijau . Ini semua membuat ku semakin tegar dan berkaca pada mereka kalau apa yang ku alami saat ini tidak ada apa – apanya dibandingkan mereka , karena aku masih memilki ibu dan amel yang selalu menyayangi dan mendukungku kala aku berada pada titik nadir keputus asaan , aku amat lah bersyukur memiliki mereka “terima kasih ALLAH atas semua nya” .
Dan semangat inilah yang membuat ku bangkit , aku kini berusaha kembali untuk mencari pekerjaan , pekerjaan yang tetap yang dapat membantu ibu ku dan juga bisa sedikit harga diri ku , mungkin kalian akan bertanya – tanya “bagaimana dengan bimbel nya nanti ?” , pertanyaan yang sama inilah yang juga di tanyakan amel ketika ku kembali melamar pekerjaan “nanti bagaimana dengan bimbelnya lim ? , kan sayang bimbel yang sudah mulai banyak muridnya ini kamu bubarkan begitu saja” tanya amel dan aku hanya tersenyum kemudian berkata “semuanya telah aku atur , kini tinggal diumumkan saja ke yang lain nya” sambung ku “maksud kamu apa ? atau jangan – jangan kamu benar – benar ingin bubarkan bimbel ini ?” tanya amel penasaran “ya tidak lah , aku tidak akan mungkin membubarkan bimbel ini , karena bimbel ini amat lah berarti bagi ku” , “aku telah atur ulang semua jadwal belajar mereka agar tidak bentrok jika nanti ada panggilan interview” sambung ku .
Namun dari tatapan yang ku lihat dari wajahnya amat terlihata kalau ia belum yakin akan apa yang akan ku lakukan kemudian ia berkata “terus nanti jika kamu diterima kerja bagaimana?” saat itu yang terfikir oleh ku hanya berusaha meyakini nya dan sambil menggenggam kedua tangan nya ku “seperti yang ku katakan sebelumnya , apa pun yang terjadi nanti aku tidak akan membubarkan bimbel kita ini dan jika ku diterima nanti aku berjanji akan mencari celah dan waktu libur ku untuk bimbel kita , selelah apa pun tubuh ku seletih apa pun fikiran ku , ku akan berusaha untuk membuat tempat ini kan menjadi lebih baik , ini janji ku untuk mu dan para adik – adik kita yang belajar disini” amel hanya terpaku menatap ku tanpa sepatah kata pun yang keluar dari dirinya “satu hal yang ku butuh kan agar aku bisa jalani semua ini , aku butuh dukungan dan semangat dari mu , aku butuh seseorang yang mau mempercayai ku sepenuhnya , aku harap kamu mau mendukung ku seperti selama ini kamu mendukung ku di saat semua orang tak ada yang mempercayai ku” ketika ku katakan semua itu padanya , entah kenapa aku merasa amat sangat dekat dengan dia dan jantung ku berdetak sangat kencang , apa kah ia juga merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan ? . Kemudian amel berkata “Aku selalu percaya pada mu dan akan terus selalu mendukung mu” jawaban singkat ini amat lah membuat hati ku tenang dan ............ , aku benar – benar tidak bisa bicara apa lagi ketika itu kecuali mengucapkan “Terima kasih” dengan refleks ku memeluknya , jujur saja sepanjang kami bersahabat ini lah kali pertama aku memeluknya dan saat itu aku benar – benar merasakan kebahagian yang selama ini belum pernah ku rasakan dari orang lain .
Semangat yang telah tumbuh dalam diri ku membuat hari – hari terasa cerah hingga saat itu datang , dimana ketika seharusnya hari test tahap ke 2 dari interview sebelumnya berjalan dengan lancar dan penuh semangat justru berubah , “Eh kak salim , met pagi kak” sapa SUGA , suga adalah salah satu murid bimbel ku dengan amel “Met pagi juga suga , baru mau berangkat sekolah ya?” namun belum sempat suga menjawab terdengar “SUGA!!!!! Kok belum berangkat sekolah ? Ayo sana cepat berangkat” sambung ibu suga yang sedang berbelanja sayur tak jauh dari tempat kami “iya bu , sebentar lagi” jawab suga , “ngomong – ngomong kk mau kemana nih ? rapih banget kk” sambung suga “kk ada panggilan interview , doain kk ya semoga di terima” jawab ku dan ..... “ih..... nih anak disuruh berangkat cepet malah ngobrol disini , udah sana cepat berangkat kalau ga nanti di omelin pak guru loh kalau telat” ibunda suga menghampiri kami “iya – iya bu , ini juga baru mau jalan” sambung suga “suga ga mau kan kalau nanti besar ny jadi pengangguran cuma gara telat dan nilainya jelek ?” saat itu juga aku menatap ibu dari suga yang rupanya ketika itu beliau juga sedang menatap ku , jujur saja aku kurang mengerti apa maksud dari ucapan ibu suga itu , kemudian suga salam pada ibu ny ekmudia “iya,suga berangkat ya bu” , “sampai ketemu nanti ya kak salim” begitu suga berpamitan dengan ibunya , aku pun segera beranjak dari situ sambil tersenyum pada beliau “mari bu” pamit ku jua , dan beliau hanya menatap ku dengan pandangan merendahkan ku (mungkin ini hanya perasaan ku saja) .
Jujur saja ucapan ibu suga tadi sedikit melukai ku dan mengingatkan ku akan pandangan warga sekitar terhadap ku , dari yang pernah ku dengar secara tidak sengaja saat percakapan ibu – ibu sekitar tentang ku mereka berkata bahwa aku ini hanya seorang pengangguran yang tak berguna dan hanya membebani kedua orang tua ku saja , dimata mereka aku ini hanyalah sebuah sampah tak berguna yang sepatutnya dibuang dan tak pernah ada di sana , padahal dari apa yang ku ketahui tentang warga sekitar tempat tinggal ku , disini bukan lah hanya aku seorang yang pengangguran , ada dari anak – anak mereka yang juga masih menganggur bahkan sampai jadi pemabuk pada malam harinya dan bukan hanya anak – anak nya saja , aku juga pernah dengar kalau ada warga sekitar yang suaminya hanya di rumah saja dan istri – istri mereka yang bekerja , suami – suami tersebut justru melakukan apa yang seharusnya di lakukan para istri seperti menjaga anak , menyuci dan berbelanja .
Apa kah aku seburuk yang mereka bayangkan selama ini ? apa kah aku benar – benar tidak berguna untuk siapa pun ? dari apa yang pernah kua rasakan selama ini aku hanya bisa berteriak dan menangis dalam hati sambil mengucapkan nama NYA “ALLAH.........................................” , aku pun sebetulnya tak ingin seperti ini namun semua usaha yang telah ku lakukan selama ini nampaknya belum dijawab oleh NYA dan entah sampai kapan kah aku masih harus menunggu , aku lelah , lelah , lelah hati ini , lelah tubuh ini , ingin rasanya ku menyelesaikan semuanya secepat mungkin agar semua rasa sakit ini cepat berlalu tapi sayang aku hanya seorang pengecut yang tak berani mengambil tindakan tersebut .
Sejak kejadian pagi itu , entah kenapa pikiran dan hati ku semuanya terasa kosong , ketika ku menjalani test tahap ke 2 itu pun aku hanya mengerjakan apa yang ku mampu , saat sore hari nya pun saat aku dan amel mengajar bersama aku sering termenung di tengah pelajaran , banyak dari mereka yang menanyakan apa yang sedang terjadi sebutl nya pada ku namun ku hanya tersenyum tuk mejawab pertanyan – pertanyaan tersebut . Dan ba’da isya usai dari pelajaran mengaji oleh amel , aku langsung pergi meninggal kan bimbel tanpa pamit pada siapa pun , aku pergi ke tempat biasa ku menenangkan diri di gardu PLN yang tak jauh dari rumah ku .
Ditempat itu di puncak teratas dari gardu tersebut , disini lah biasanya aku selalu bertaruh pada diriku sendiri , jika aku terjatuh dari tempat ini aku hanya mempunyai dua kemungkinan besar yaitu mati atau hidup dengan kelumpulah setelah jatuh dari ketinggian 9 meter lebih , tempat ini sangatlah sepi jarang orang datang atau melintas di sekitar sini , itu sebabnya aku senang menyendiri dan menenangkan diriku di tempat ini , melihat awan – awan yang indah namun tak dapat ku raih , melihat burung – burung yang membuat sarang – sarang ny di gardu ini , jika sampai warga sekitar tahu mungkin cap aneh pada ku akan bertambah satu di mata mereka , atau mungkin di mata kalian yang sedang membaca cerita ku ini juga telah mencap diriku aneh ? tapi memang ini lah aku , aku sangat menyukai ketenangan dan ketinggian , satu – satunya tempat tertinggi didekat rumah ku adalah gardu PLN ini .
Ketika ku sedang memandangi langit yang gelap namun indah di hiasi bintang – bintang yang bersinar tiba – tiba handphone ku berbunyi , semula ku berfikir ini mungkin dari ibu ku yang menyuruh ku agar pulang tak larut malam jadi sengaja aku diam kan namun telepon ini terus saja berdering dan ternyata ini bukan dari ibu ku melain kan dari amel ,lalu “Sedang apa kamu dia atas lim ? ayo cepat turun , ada yang ingin ku bicarakan” , kaget mendengar jawaban dari amel aku pun langsung melihat kebawah dan ternyata amel sudah berada tepat di bawah gardu ini , sekedar kalian tahu kalau gardu ini memiliki pagar yang cukup tinggi sebelum masuk kedalamnya dan ternyata amel bisa memasuki pagar ini “kamu lagi ngapain di bawah ? udah sana pulang , ini sudah malam” sambung ku “kamu turun dulu , aku mau bicara sama kamu nanti setelah itu baru aku pulang” jawabnya dan aku pun segera turun menghampirinya “kamu gimana caranya bisa masuk ? pagarnya kan dikunci” tanya ku setelah ku berada di bawah “coba tebak gimana caranya ?” sambung amel dengan senyum manis nya , “udahlah ku lagi malas tebak – tebakan , terus apa yang kamu ingin bicarakan ? sebaiknya jangan lama – lama karena aku ga ingin kamu di marahin karena kamu pulang malam” jawab ku “judes amat jawabnya , tadi aku sudah dengar semua nya dari suga dan aku berfikir ini mungkin yang membuat kamu berubah hari ini ........... (bla bla bla bla bla)” jujur saja saat itu aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang amel kata kan namun entah kenapa aku begitu tenang dan bahagia ketika melihat wajahnya , semacam ada sesuatu yang membuat hati ku damai “nah gitu , jadi kamu jangan sedih ya dan tetap semangat , CHAYO” , CHAYO adalah kata yang ia sering gunakan untuk menyemangati diri dan orang – orang di sekitar nya “iya – iya terima kasih ya atas nasehatnya , sekarang kita pulang ya , udah malem nih” sambung ku “janji dulu kalau kamu ga akan seperti ini lagi baru abis itu kita pulang” pinta nya “iya aku janji , oh iya td kamu belum jawab gimana caranya kamu bisa masuk sini , bukan kah pintu masuk ny dikunci ? kamu manjat ya ?” tanya ku penasaran , dia tersenyum dan menjawab “iya” , saat itu juga aku tak dapat berbicara dan hanya bisa tersenyum ketika melihat dia .
Kemudian saat kami akan memanjat pagar tuk keluar dari sini , tepat nya ketika aku sedang membantu amel tuk memanjat , aku melihat darah pada siku kanan amel dan setelah kami keluar dari sana aku segera menanyakan perihal darah yang berada pada siku kanan ny “amel siku kanan kamu kenapa itu berdarah ? , kena kawat di pagar tadi ya ?” tanya ku penasaran , “mana ?” tanya amel tak sadar “eh , ini kapan berdarahnya ? akau kok ga sadar ya” , aku yang melihat amel seperti ini jadi sangat merasa bersalah dan entah kenapa kontan air mata ku sempat terjatuh tanpa aku ingin kan , “ini nih kalau kamu nya bandel ikut – ikutan aku manjat pagar , ya begini jadinya” sambung ku sambil melilit kan sapu tangan ku pada siku kanan nya setelah aku membersihkan lukanya terlebih dahulu , aku pun segera pulang dan mengantarkan amel ke rumahnya dan ternyata di depan rumah amel telah menunggu bapak dari amel , “kamu dari mana saja amel , kok jam segini baru pulang ?” tanya pak teguh pada amel , “maaf pak td setelah pengajian bersama , amel dan salim ngobrol – ngobrol sebentar pak” jawabnya , “ya bapak bukan nya ingin melarang kamu mel tapi kamu juga harus ingat waktu , besok kan kamu juga sudah harus kerja kembali , kecuali esok nya kamu libur atau mungkin memang kamu sedang ga ada kegiatan bapak juga tidak akan melarang” sambung bapak dari sahabat ku ini , “dan untuk kamu salim , bukan nya bapak ingin melarang kamu ajak ngobrol atau jalan amel tapi kamu tolong perhatikan ya , amel ini kan perempuan , ga baik kan anak gadis pulan malam - malam begini , apa kata orang nanti terlebih lagi amel kan besok nya sudah harus kerja lagi tidak seperti nak salim yang belum kerja dan banyak waktu luang nya , jadi bapak mohon nak salim tolong mengerti” bapak amel nampaknya amat marah pada ku , tapi aku anggap ini wajar saja karena sudah pukul 22.00 aku mengantar kan amel pulang , “maafkan saya pak dan saya janji kejadian ini tidak akan terulang kembali” , “bapak percaya pada mu nak salim jadi tolong jaga kepercayaan bapak ini ya?” pinta pak teguh dengan bijak , “baik pak” usai itu semua aku pun segera pulang dan sepeti biasa ku masuk dengan kunci duplicat yang ku pegang selama ini karena biasanya pada jam segini orang rumah sudah pada terlelap , aku pun langsung masuk kamar namun entah kenapa hati ku amat sakit sekali dan rasa sakit ini sama seperti saat ku mendengar ucapan ibu suga tadi pagi , rasa sakit ini benar – benar membuat ku tak bisa memejamkan mata walau hanya sedetik pun , “ALLAH ku mohon bantu lah aku tuk menjalani hidup ini dengan penuh kesabaran dan kekuatan hati , jangan biarkan aku jatuh dalam sebuah dosa sehingga aku harus kufur akan semua nikmat yang selama ini telah KAU berikan pada ku dan ku mohon jadi kan lah aku orang berguna untuk orang – orang yang ku sayangi dan untuk orang di sekitar ku, jangan biarkan aku menjadi beban mereka , jangan biarkan aku menjadi hanya menjadi kaum yang Cuma bisa merusak bumi ini,kabulkan lah doa ku ini ya ALLAH , aku mohon , aku mohon dengan sangat” itu lah doa terakhir ya ku panjatkan pada nya tuk bisa mententramkan hati ku .
Ke esokan pagi nya setelah ku shalat subuh , aku mendapatkan sms dari amel yg berisi “nanti pukul 07.00 ku tunggu kamu di taman dekat komplek , ada yang ingin ku bicarakan,PENTING” sesuai dengan jam yang telah di tentukan aku pun datang ke taman itu “ada apa mel pagi – pagi ingin bertemu ?” tanya ku , “ga ada apa sih , aku Cuma ingin ajak kamu jalan – jalan aja sebagai perminta maafan ku atas ucapan bapak ku” sambung nya di iringi senyum khas ny yang tak aka bisa ku lupa kan “bapak kamu ga salah apa kok , kenapa kamu harus minta maaf” , “iya aku tahu cuma ngerasa ga enak aja , lagi pula ini sekalian tuk hibur kamu , ku lihat beberapa hari ini kamu kelihatan letih dan muram banget itu sebabnya aku ingin ajak kamu jalan – jalan” sambung amel “loh memang nya kamu ga kerja ?” tanya ku sedikit bingung “memang seharusnya hari ini aku kerja , tapi pengen bolos aja , aku ga ingin saat ku kerja nanti juastru kepikiran sahabat ku yang sedang murung ini , aku ga ingin sahabat ku yang biasanya murah senyum dan ketawa kini hanya bisa diam membisu , aku ingin lihat kamu yang seperti biasanya” jujur mendengar itu semua perasan ku terasa hangat ............. sekali , “terima kasih , terima kasih mel” , “tapi sungguh aku tidak apa – apa kok jd kamu tidak usah bolos segala untuk ku , aku juga tidak ingin nanti bapak mu mencap aku perusak anak orang karena sudah membuat kamu berbohong pada mereka kalau kamu akan pergi kerja tp malah pergi main , lebih baik kamu berangkat kerja sekarang mumpung masih ada waktu” pinta ku “ga mau !!!” jawabnya singkat “aku ga apa – apa kok , bener deh” , “apa buktinya kalau kamu ga apa – apa ?” sebetulnya saat ia menanyakan hal itu ingin rasanya ku tertawa dan mencubit pipinya , baru kali ini aku melihat seseorang yang begitu keras kepala namun begitu menggemaskan , dan dengan senyum nyeringai ku , ku coba tunjukkan bahwa aku baik – baik saja “liat kan senyum ku , aku gpp kan?” , “tetep ga percaya” sambung nya sambil menggelengkan kepalanya , aku kemudian berjalan menjauh dari nya kemudian memetik setangkai bunga di taman itu kemudian ku kaitkan di telinga nya lalu “terima kasih mel atas semuanya , kondisi ku baik – baik saja dan semua itu berkat kamu sekali lagi terima kasih mel , kamu adalah sahabat terbaik ku dan sebagai sahabat yang baik , aku ga ingin merusak sahabatnya sendiri” amel pun hanya terdiam lalu “iya – iya , aku kerja deh , tapi kamu jangan cemberut terus ya” sambung nya “iya” dan sesaat sebelum dia pergi berangkat “sebelum ku jalan , aku ingin liat senyum mu” aku pun tersenyum dan entah kenapa aku merasa seakan – akan ini adalah pertemuan terakhir kami “terima kasih ya , aku berangkat dulu” pamit amel .
Dan saat aku menemaninya tuk naik ke angkutan umum di seberang jalan itu aku melihat suga sedang menyebrang jalan sambil menghitung uang yang berada di dompetnya tanpa ia sadari bahwa ketika itu ada sebuah mobil yang melaju sangat cepat menuju ke arah suga yang kelihatannya mobil itu juga tak memperhatikan keberadaan suga , aku yang melihat kejadian itu kontan berteriak dan berlari kearah suga , berusaha tuk menyelamatkan suga , “SUGAAA AWAS !!!!!!!!!!” aku memang berhasil mendorong jatuh jauh suga dari kecelakaan itu dengan sebagai gantinya tubuh ku terpental akibat menggantikan posisi suga ketika itu , aku melihat diriku bermandikan darah di kepala ku yang terbentur trotoar jalan , aku melihat diriku sendiri tergeletak tak berdaya di jalan itu dan orang – orang mulai mengerumuni ku seperti nya kalau aku ini adalah tontonan .
Suga hanya terdiam melihat kondisi ku dan seakan ia tak percaya apa yang telah terjadi , dia tak menunjukan reaksi apa pun dan amel berteriak histeris meminta pertolongan , baju kerja yang ia kenakan kini sudah berlumuran darah yang mengalir dari kepala ku ini , tak banyak yang aku ingat saat itu tapi satu hal yang pasti , saat aku melihat diri ku yang sedang berada dalam pelukan amel yang sedang histeris , entah kenapa aku pun merasakan kesedihan apa yang amel rasakan , aku ingin sekali menghapus air matanya yang mengalir ketika itu namun aku tak bisa , aku tak bisa berbuat apa – apa , aku hanya terdiam membisu .
Kejadian berikutnya aku sudah berada di rumah sakit dengan amel disisi ku menangisi tubuh ku yang sudah tertutupi oleh sebuah kain putih besar , isak tangis nya , isak tangis nya betul – betul menyayat hati ku , dia yang selalu bersama ku hingga kini aku tak dapat berdiri lagi tuk melihat senyumnya , amel adalah wanita terhebat yang selalu mendukung ku kala aku dalam kondisi terburuk sekali pun dan aku telah mensia – siakan semua dukungan darinya ,aku bahkan belum menunjukkan keberhasilan ku padanya .
Tepat disamping amel aku pun ikut menangis tapi bukan tuk menangisi atas kepergian ku ini melain kan atas kegagalan selama hidup ku , aku belum dapat membuat kedua orang tua ku bangga karena telah melahirkan ku , aku belum dapat menjadi orang yang berguna tuk orang – orang di sekitar ku , bahkan aku belum sempat tuk membuat sahabat ku amel tersenyum , aku merasa bahwa aku ini benar – benar sampah , aku ini hanya sebuah kegagalan besar dan aku ini NOTHING .
Setelah amel pergi meninggalkan jasad ku sendiri , aku benar – benar dalam kesendirian yang teramat dan mungkin inilah yang akan ku rasakan nanti saat jasad ku akan di kubur , tak akan ada satu orang pun yang akan menghantarkan ku ke tempat peristirahatan terakhir ku , dan inilah saat ny aku harus membiasakan diri ku berada dalam kesendirian tuk selama – lamanya hingga waktu nisab datang .
Namun semua yang ada dalam pikiran ku selama ini ternyata salah , bukan hanya amel dan kedua orang tua ku saja yang mengantarkan ku ke tempat peristirahatan terakhir ku usai ku di shalatkan , semua adik – adik dari bimbel ‘BBK’ semua nya datang mengantarkan kepergian ku , Roby , Danu , Akbar dan teman – teman dari parkiran senen (salah satu pasar di jakarta) mereka pun datang , Pak Akhmad pemilik warung kelontong yang selama ini minta bantuan ku tuk mengangkat beras – berasnya pun datang ke pemakaman ku dan terkahir yang ku ingat yang datang di pemakaman itu adalah Ibu Sholeha , ibu dari suga , ibu yang selama ini selalu memandang rendah diri ku “nak salim , maafkan ibu ya nak karena ibu sudah berfikiran buruk pada nak salim , ibu selalu menjelek – jelek an nak salim tapi pada akhir ny justru nak salim yang sudah menyelamatkan putra ibu satu – satunya , ibu benar – benar malu akan hal ini , jika nak salim disana dapat mendengar ibu , ibu mohon maafkan ibu ya nak , maafkan ibu” sebetul ny walau terkadang aku merasa sakit akan semua ucapan ibu sholeha namun tak sedikit pun aku menaruh dendam atau pun marah padanya karena memang apa yang dikatakan ibu sholeha itu adalah kenyataan yang walau pahit bagaimana pun harus ku terima “bro , kenapa lu cepet banget pergi , katanya lu mau temenin kita sampai kita jadi orang yang berhasil tapi kenapa lu pergi duluan tinggalin kita semua di parkiran ? kita bener – bener kehilangan lu” ujar danu , “dia mungkin sudah ga bersama kita lagi tapi gw yakin dia ingin lihat kita jadi orang yang berhasil dan berguna , kami semua janji lim , kami akan tetap pegang janji kita tuk merubah hidup kita agar lebih berarti seperti apa yang telah kita janji kan bersama – sama saat itu” sambung roby , sedang kan akbar hanya diam menatapi liang kubur ku perlahan demi perlahan di tutupi tanah merah , “.....” dan adik – adik ku dari bimbel ‘BBK’ hanya menangis , air mata yang mereka tumpah kan untuk ku membuat ku tak kuasa menitikkan air mata jua ketika ku tahu bahwa aku akan berpisah tuk selamanya dengan mereka .
Hanya satu orang di tempat itu yang diam membisu tanpa ekspresi , tanpa emosi yang terlihat di wajahnya , dia hanya menatap ku masuk kedalam kubur ku dengan tatapan kosong yang tampak dari wajah cantiknya , amel diam tanpa suara tanpa ekspresi apa pun namun entah kenapa ketika aku melihatnya , aku seperti mendengar dan melihat jeritan dalam hatinya yang ia sembunyikan jauh di dalam lubuk hatinya , semoga saja apa yang aku pikirkan ini salah , karena dari semua yang hadir dalam perpisahan ku ini aku paling tak sanggup jika orang yang paling ku sayangi harus bersedih dan terluka walau sebetulnya keinginan ku ini tak mungkin terjadi karena biar bagaimana pun yang namanya perpisahan akan selalu berakhir dengan kesedihan biar walau nanti di kemudian hari nya kita bisa melupakan itu semua namun perpisahan tetap lah perpisahan , “selamat tinggal semuanya , kepergian ku mungkin akan lebih baik untuk kehidupan kalian semua , terima kasih , terima kasih atas semua perhatian yang telah kalian berikan selama ini , aku amat bersyukur karena telah mengenal dan dapat bersama kalian biar pun waktu kita hanya sesaat , terima kasih” .
Usai acara pemakaman itu , aku yang kini hanya berwujud roh tak dapat tenang dalam alam kubur ku , seakan – akan ada sesuatu yang belum ku selesaikan di dunia ini dan itu semua menuntun ku pada sebuah tempat dan tempat itu adalah gardu pln tempat biasa aku menenangkan diri , seharusnya tempat ini kini menjadi masa lalu ku yang terkubur bersama ku akan tetapi disana aku melihat seseorang yang tak asing lagi di kehidupan ku , dia adalah amel , satu – satu nya sahabat dan wanita yang sangat dekat dengan ku , aku melihat nya menangis tanpa henti sambil berkata “kenapa , kenapa kamu pergi ? bukan kah kamu telah berjanji pada ku kalau kamu akan tunjukan pada semua orang jika kamu pun bisa menjadi orang yang mereka hormati , menjadi orang yang tak akan mereka remehkan lagi , tapi kenapa belum kamu wujud kan itu kamu malah pergi ?” , “ dan kenapa kamu pergi saat aku mulai menyukai mu , saat aku membutuhkan kamu disisi ku , kenapa ? apa aku tak berarti bagi mu hingga kamu harus pergi dari ku dengan cara sepeti ini ?” jujur saat itu ingin rasanya aku memeluk amel dan menenangkan nya namun setiap kali ku coba tuk memeluknya hanya kehampaan yang ku dapat karena kini dunia kami telah berbeda dan hanya air mata yang dapat menyampaikan apa yang kita rasa “tahu kah kamu , saat pemakaman mu tadi siang aku masih tidak percaya kalau kau telah pergi tinggalkan ku , aku merasa semua ini hanya lah mimpi dan berharap aku segera terbangun dari mimpi buruk ini namun kini aku tak sanggup jika harus menerima bahwa semua ini adalah kenyataan” dia selalu berbicara dan berbicara seakan – akan ia tahu kalau saat ini aku sedang disamping nya mendengarkan apa yang ia katakan “andai kamu mendengarkan semua yang telah ku katakan , ku mohon datang lah dan temani aku karena ku belum siap tuk kehilangan kamu” dan ketika itu pula aku pun berdoa pada NYA berharap agar bisa menemaninya meski pun dalam wujud yang lain hingga ia dapat menerima kepergian ku , dan alhamdulillah DIA mengabulkan doa ku ini sehingga aku bisa menghiburnya dalam wujud ku sebagai kupu – kupu biru perwujudan dari masa lalu ku dan amel , dimana jika ada kehidupan kedua untuk kami , kami ingin sekali dilahir kan kembali menjadi seekor kupu – kupu biru yang dapat terbang bebas memperlihat kan keindahannya pada dunia , “kamu datang salim !!! kamu datang untuk ku kan ?” aku pun hanya dapat mengelilinginya melihat ia mengeluarkan air mata tanpa henti “ku mohon jangan tinggalkan aku lagi , jangan biarkan aku sendiri” usai mengucapkan kalimat itu amel pun pingsan , kejadian ini membuat ku amat merasa bersalah pada amel sehingga membuat ku tak dapat kembali ke tempat asal ku .
Kini aku tersadar bahwa selama ini aku tak sendiri , masih ada yang membutuhkan ku walau semua itu sudah terlambat aku menyadarinya dan ini lah takdir ku “NOTHING OR NOT I’M , I’M STILL LONELY” dan satu keinginan terakhir ku “ku mohon pada MU ya ALLAH tunnjukan kuasa MU dengan selalu memberikan kebahagian pada orang – orang yang ku sayangi dan ku cintai , jangan lah KAU buat mereka bersedih jangan lah KAU biarkan aku disini ikut bersedih ketika melihat air mata mereka yang begitu suci jatuh , jaga lah mereka agar selalu dalam jalan MU ya ALLAH” .
Untuk semua pembaca yang merasa kesepian dan sendiri dalam hidupnya , merasa tak berarti kehidupannya percaya lah bahwa seburuk apa pun kehidupan kita , se sepi apa pun kehidupan kita , selalu masih ada yang akan selalu menemani kita , selalu masih ada yang selalu menunggu kita dan selalu masih ada yang ingin melihat kita tuk berubah ke jalan yang lebih baik , menjadi lebih baik , DIA lah yang maha pengasih , DIA lah maha penyayang yang akan selalu berada disisi kita walau terkadang kita telah berjalan menjauhinya namun IA akan tetap setia menunggu kita tuk kembali pada jalan NYA karena IA tak akan pernah meninggalkan kita apa pun yang terjadi .
Walau terkadang kenyataan tak seindah yang kita bayang kan , walau terkadang kehidupan tak berjalan seperti yang kita ingin kan dan ketika kesedihan , pahitnya hidup atau kehilangan sesuatu yang amat kita sayangi sangat lah menyakitkan yakin lah bahwa kita tak sendiri dan semua itu akan berlalu berganti menjadi sesuatu yang indah dikemudian hari .
THE END
JIKA MEMANG INI HARUS
Ketika ku merasa dimiliki
Ketika ku merasa dicintai
Dan ketika ku merasa hidup ku berarti
Kau justru pergi dari hidup ku
Seakan berkata aku tak pantas lagi tuk diri mu
Seakan semua yang telah terjadi diantara kita tak berarti untuk mu
Walau sekuat apa pun ku berusaha tuk menjadi sepeti apa yang kau mau
Semua itu tak ada artinya sedikit pun dimata mu
Kau berjanji pada ku akan menunggu ku datang menjemput mu
Kau berjanji pada ku akan selalu menjaga hati mu untuk ku
Dan kau berjanji di hadapan Nya cinta mu hanya untuk ku
Namun semua itu kau ingkari dan
Berkata “mengenal mu adalah kesalahan terbesarku”
Jika sedari awal ini yg kau ingin kan
Jika memang ternyata aku tdk ada sedikit pun di hati mu
Dan jika memang ini harus ku terima
Aku bersama rasa sakit ini kan menerima keputusan mu
Agar kau bahagia selalu
By. Oscar akbar